Senin, 13 Januari 2014

Khasiat Tanaman Ruellia tuberosa L (Pletekan)


Dikenal dengan nama Pletekan karena memiliki buah berwarna coklat (saat matang) dan hijau (saat muda), dimana buah ini jika terkena air akan meletup dan berbunyi “pletek-pletek” dari situlah tanaman ini dinamakan Pletekan. Akan tetapi pada daerah Jawa lebih dikenal dengan nama Ceplikan. Dengan nama latin Ruellia tuberosa L, tanaman ini banyak ditemukan di daerah tropis terutama Asia Tenggara. Namanya mungkin terdengar asing, tapi bentuk bunga dan buahnya sangat familiar saat kecil, terutama untuk anak kecil era 90-an.

Ilmiahnya tanaman dengan morfologi ini merupakan tanaman semusim, tinggi 0,4-0,9 m. Batangnya tegak, pangkal sedikit berbaring, bersegi, hijau. Daunnya Tunggal, bersilang berhadapan, bentuk solet, ujung membulat, pangkal runcing, tepi bergigi, panjang 6-18 cm, lebar 3-9 cm, licin, pertulangan menyirip, hijau. Bunganya Majemuk, bentuk payung, diketiak daun, terdiri 1-15 bunga, kelopak 2-3 cm, benang sari melekat pada tabung mahkota berjumlah 4, dasar mahkota membentuk tabung, ujung berlekuk 5, panjang 3,5-5 cm, ungu. Buahnya Kotak, lonjong, kering, berbiji banyak, panjang 2-3cm, membuka dengan dua katup, hijau. Bijinya Bulat, kecil, coklat. Akarnya Tunggang, membentuk umbi, coklat.

Menurut beberapa sumber tanaman dengan genus Ruellia ini memiliki khasiat sebagai antioksidan, antidiabetes, antihipertensi, antipiuretik dan biasa ditambahkan dalam minuman kesehatan. Jangan salah, tanaman yang dikira hanya tumbuhan liar ini ternyata memiliki segudang khasiat. Selain itu disebutkan dalam beberapa jurnal ilmiah, daun tanaman Pletekan memiliki kandungan Flavonoid yang tinggi. Berikut adalah cara meracik obat dari bahan peletekan untuk pengidap diabetes :

Bahan obat anti diabetes :
  1. Wadah untuk merebus, lebih bagus kalau pakai wadah yang terbuat dari tanah;
  2. Daun-daun Ruellia tuberosa;
  3. Air.
Cara pembuatannya :
  1. Ambil daun secukupnya;
  2. Cuci daunnya dengan air;
  3. Rebus daun-daun yang sudah di cuci;
  4. Rebus hingga mendidih;
  5. Saring air rebusan tersebut. 
 Air rebusan tersebut diminum 2 kali sehari setelah sarapan pagi dan setelah maghrib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar